Mengasah Kemampuan Motorik dan Sensorik Anak Melalui Aktivitas Sesuai Usia - Who Is Next

Hot

Selasa, 15 Januari 2019

Mengasah Kemampuan Motorik dan Sensorik Anak Melalui Aktivitas Sesuai Usia

foto:grid.id
Pernahkah Anda merasa familiar dengan keadaan rumah di mana buku, krayon, mainan bertebaran di rumah Anda? Jika ya, sekaranglah waktu yang tepat untuk memfasilitasi kecenderungan anak untuk berlari, melompat, dan bermain. Rekomendasi umumnya adalah anak-anak dan remaja berpartisipasi dalam bentuk aktivitas fisik setidaknya 60 menit setiap hari.

Usia dan tahapan
Jangka waktu perhatian, keterampilan motorik, dan kedewasaan emosional adalah faktor yang signifikan untuk dipertimbangkan sebelum memulai rutinitas baru. Aktivitas perlu disesuaikan dengan usia. Anak-anak di bawah usia 7 – 8 tahun belum memiliki koordinasi tangan atau keseimbangan dengan sempurna, sehingga latihan lebih baik dilakukan pada permukaan yang datar, dengan beberapa arahan, dan tidak menggunakan manuver yang rumit.

Balita (2 – 3 tahun): permainan yang diawasi dan tidak terstruktur dapat membantu anak mengeksplor lingkungan dengan aman. Perhatikan anak Anda menguasai pergerakan dasar seperti berlari, berjalan, berayun, berguling dan berenang. Anda dapat menggunakan deterjen khusus baju bayi untuk mencuci pakaiannya setelah berguling kesana kemari. Juga pastikan anak Anda menggunakan sabun mandi yang lembut di kulitnya yang sensitive seperti pada link berikut https://www.sleekbaby.co.id/products/detail/baby-liquid-soap


Prasekolah (4 – 6 tahun): anak dapat berjalan lebih jauh, berlari, menari, lompat tali dan bermain bola dengan ketrampilan motorik yang lebih baik. Awasi waktu bermain dan mulai kenalkan beberapa struktur dengan permainan seperti kejar-kejaran atau engklek.

Anak sekolah dasar (7 – 9 tahun): berjalan, berlari, bermain, gimnastik dan bersepeda adalah aktivitas yang popular pada kelompok ini, dengan beberapa aktivitas sederhana yang terstruktur seperti mini golf. Anak dapat melakukan pola pergerakan yang lebih rumit dan menggabungkan visual tracking dan keseimbangan. Beri kesempatan anak untuk berpartisipasi pada tim olahraga, selama dapat dinikmati, fleksibel, dan tidak membuat stres. Walau pengawasan penting untuk keamanan, Anda juga tetap harus menunjukkan dukungan dan ketertarikan Anda. Menghabiskan waktu sebagai pengamat, Anda dapat mengevaluasi apakah perlu untuk meningkatkan tantangan. Sering kali, anak akan memberi tahu atau Anda akan menyadari apakah mereka perlu diberi tantangan saat mereka mulai bosan.